Panorama Bromo Sunrise yang mempesona dari Puncak Penanjakan
Bromo Sunrise, pesona Indonesia yang sudah dikenal para pemburu panorama matahari terbit, pecinta fotografi, pun mereka yang menyebut diri anak-anak gunung dan pecinta alam. Bromo Sunrise memang salah satu unggulan pariwisata di Jawa Timur, dan Puncak Penanjakan merupakan salah satu spot terbaik menikmati salah satu Sunrise dengan pemandangan paling menawan di dunia ini.
MENIKMATI TERBITNYA MENTARI DI LANGIT PENANJAKAN
Saat
itu, di puncak Penanjakan, ku biarkan diri terpukau oleh pesona
kemilau jingga memecah gelapnya langit. Dan mata ini hanya mampu
berbinar, saat puncak gunung Bromo, gunung Batok,dan gunung Semeru bermandikan hangat cahya pagi, Bromo Sunrise yang mempesona.
Menjelang pukul 02.30 WIB, saatnya jaket, syal, dan sarung tangan kami kenakan, untuk melawan dinginnya sisa malam yang menghujam. Kami bergegas menuju jeep yang telah menunggu di parkiran penginapan ... dan perjalanan pun dimulai.
Di 3 dini hari itu, puluhan jeep merayapi jalan menanjak, berkelok dengan sorot lampunya menyinar kabut malam, mengular bagaikan naga api yang meliuk-liuk, menuju satu titik tujuan yang sama: Puncak Penanjakan. Tujuan kami pun dini hari itu sepertinya sama: menikmati keindahan Sunrise Bromo yang sudah terkenal hingga mancanegara.
Rombongan kami rupanya agak kesiangan, sehingga jeep kami tidak dapat lokasi parkir di dekat pintu gerbang Penanjakan.
Di 3 Dini Hari di Gerbang Penanjakan
Yo wis ora popo, itung-itung olahraga. Maka kami pun segera mlaku timik-timik mengikuti rombongan yang ada di depan, menuju View Poin for Bromo Sunrise, nun tidak begitu jauh di atas sana.
MENANTI BROMO SUNRISE DI PENANJAKAN
Beberapa langkah melewati gerbang Penanjakan, kami melewati jejeran penjual makanan: ada mie rebus, jagung bakar, tahu isi, pisang goreng, dan teman-temannya, menggoda dengan aroma sedapnya. Satu kata yang menggambarkan suasana hatiku saat itu: "cegluk".
Tapi iman gak boleh goyah, langkah ini tak boleh berhenti, perjuangan haruslah tetap dilanjutkan ! Kami pun terus berjalan, mengabaikan semua godaan yang melenakan ... :)
Jajanan Penanjakan, warna dan aromanya, sungguh menggoda
Sepeminuman teh dari gerbang, kami pun sampai di puncak Penanjakan. Tapi yang kami temui tiada inci yang tak diisi oleh manusia. Pagi itu, puncak Penanjakan penuh oleh tumpah ruah manusia dari berbagai tempat. Sekali lagi, kami bukan orang yang gampang menyerah !
Lautan Manusia di Puncak Penanjakan, berdebar menanti Terbitnya Mentari
Maka kami pun berjalan melalui celah celah yang masih bisa kami tembus, berusaha merapat ke tembok pembatas, tempat paling depan dan mengasyikkan untuk menikmati sunrise. Perjuangan kami tak sia-sia amat, sebagian dari kami dapat tempat di baris paling depan, sisanya harus puas berdiri di belakangnya.
INDAHNYA PANORAMA BROMO SUNRISE DI PUNCAK PENANJAKAN
Ribuan pasang mata menatap ke arah timur, menanti sunrise memecah langit Bromo. Ribuan pasang mata mesti bersabar, sebab waktu masih pukul 4 pagi. Ribuan tangan sibuk memegang HP, kamera, dan berusaha merekam pesona alam yang masih berwujud siluet malam itu.
Ada pula rombongan yang sibuk menyalakan lampion, berteriak senang ketika lampion-lampion itu mulai terbang, dan bersorak riang ketika lampion-lampionnya terbang semakin tinggi, dan perlahan menghilang di kejauhan. Akupun berusaha menikmatinya, sambil menghisap kretek yang sekali lagi terpaksa ku sulut untuk melawan dingin. Sungguh terpaksa jenis ini amatlah nikmat sayang.
Lampion terbang bersama doa serta harapan yang membumbung ?
Hampir 30 Menit berlalu ... ribuan pasang mata kini berbinar, oleh jingga pagi yang mulai merona, menyuguhkan panorama yang sungguh "Ooh betapa indahnya".
Cahya Mentari mulai Terbit di atas Bromo
Detik-detik Terbitnya Mentari di Penanjakan yang "Wow" ...
Tak elok rasanya kalau aku ceritakan di sini pesonanya, maka biarlah ku akhiri saja ceritanya sampai di sini. Sebab, lebih baik kuantar kalian melihat sendiri pesonanya yang ... mmmmhhhh.
Janji di Puncak Penanjakan : I'll be back
Mau MENIKMATI BROMO SUNRISE DARI PENANJAKAN ?
Langsung saja : contact us
0 comments :