Candi Mendut, Candi Budha yang terletak di Desa Mendut
MENDUT CANDI BUDHA DI JAWA TENGAH
Candi dengan tinggi 26,4 meter dan memiliki stupa kecil
sebanyak 48 buah ini terletak di Kabupaten Magelang, tepatnya di Jl. MayJend
Kusen, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid.
Cukup dekat dari Candi Borobudur, 3 km saja jauhnya.
Sulit untuk memastikan kapan Candi Mendut dibangun, namun dari
prasasti Karangtengah, seorang arkheologi Belanda yang bernama J.G. de
Casparis, menyatakan bahwa candi Mendut didirikan pada tahun 824 Masehi oleh
Raja Indra dari Dinasti Syailendra. Hal
itu disimpulkan sebab dalam prasasti itu diceritakan sang raja membuat satu
bangunan suci bernama wenuwana, yang secara harafiah berarti hutan bambu. Candi menut dibuat dari bahan batu bata yang
kemudian ditutup dengan batu alam. [id.wikipedia.org]
PENEMUAN DAN PEMUGARAN CANDI MENDUT
Candi Mendut pertama kali kembali ditemukan pada tahun
1836, namun hanya bagian kaki dan tubuh candi, sementara bagian atap candi
tidak ditemukan. Pemerintah Hindia
Belanda kemudian melakukan pemugaran pertama kali pada tahun 1897 – 1904. Pada pemugaran pertama itu kaki dan tubuh
candi berhasil direkonstruksi dengan sempurna.
Pemugaran kembali dilakukan pada tahun 1908, reskonstruksi dipimpin oleh Van Erp, dengan mengembalikan posisi stupa-stupa, menyempurnakan bentuk atap dan memperbaiki sebagian puncak atap candi.
Pemugaran kembali dilakukan pada tahun 1908, reskonstruksi dipimpin oleh Van Erp, dengan mengembalikan posisi stupa-stupa, menyempurnakan bentuk atap dan memperbaiki sebagian puncak atap candi.
RELIEF DAN ARCA CANDI MENDUT
Relief candi mendut terdiri dari ukiran makhluk-makhluk
khayangan, seperti dewata gandarwa, apsara atau bidadari. Relief pada kedua tepi tangga bercerita
tentang Pancatantra dan jataka, yakni relief yang menggambarkan fabel yang
bercerita tentang seorang brahmana dan seekor kepiting, tentang angsa &
kura-kura, serta cerita mengenai dharmabudhi & dustabuddhi, dan terakhir
adalah fabel mengenai burung betet yang dipelihara oleh penyamun dan pendeta.
Pada dinding candi terdapat relief Boddhisatwa seperti Avalokiteswara, Wajrapani, Manjusri, dan Maitreya. Relief bergambar kalpataru dengan dua bidadari terdapat pada dinding tubuh candi. Di dalam candi, terdapat tiga arca Buddha.
Tepat menghadap pintu masuk, menghadap ke arah timur, adalah Buddha Sakyamuni, yaitu Buddha sedang
berkotbah. Digambarkan dalam sikap dhamacakramudra,
yakni sedang mewejangkan pengajaran. Di
sisi kanannya, menghadap ke utara, terdapat arca Maitreya, yakni Bodhisatwa
pembebas manusia, sedang duduk dengan sikap simhakarnamudra.
Sedangkan yang di sisi kirinya, menghadap ke selatan, adalah Bodhisatwa Avalokiteswara, yakni Buddha penolong manusia, dalam posisi duduk dengan kaki kiri terlibat dan kaki kanan menjuntai ke bawah, berpijak pada bantalan berbentuk bunga teratai. [candi.pnri.go.id]
Sedangkan yang di sisi kirinya, menghadap ke selatan, adalah Bodhisatwa Avalokiteswara, yakni Buddha penolong manusia, dalam posisi duduk dengan kaki kiri terlibat dan kaki kanan menjuntai ke bawah, berpijak pada bantalan berbentuk bunga teratai. [candi.pnri.go.id]
VIHARA MENDUT
Di sebelah candi Mendut, dulunya ada sebuah biara Katholik yang kemudian pada tahun 1950-an tanahnya dibagi-bagi kepada rakyat, dan kemudian dijual ke satu Yayasan Buddha, dan kemudian dibangunlah Vihara Buddha Mendut.
Patung Buddha Tidur di Vihara Mendut
Di dalam area vihara tersebut terdapat asrama, tempat ibadat, serta taman dengan patung Buddha, salah satunya adalah patung Sidharta yang kurus kering hanya tinggal kulit terbalut tulang, sebab melakukan semedi dengan laku keras untuk mencapai pencerahan. Pada bagian depan terdapat patung Buddha Tidur, dalam posisi tidur miring menghadap ke kanan.
0 comments :