SEJARAH WORLD ENVIRONMENT DAY
Hari ini, Jumat, 5 Juni 2015, adalah momen peringatan HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA (World Environment Day) yang ke 43. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada awal dicetuskannya di tahun 1972, merupakan serangkaian kegiatan lingkungan yang dininsiasi oleh Gaylord Nelson, salah seorang senator Amerika Serikat, yang melihat betapa semakin kotor dan tercemarnya bumi akibat ulah manusia.
Gaylord Nelson, bersama LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup kemudian mengambil prakarsa untuk mempelopori satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari bencana kerusakan oleh manusia. Dari Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diselenggarakan pada tanggal 5 juni 1972 di Stockholm, Swedia. Akhirnya tanggal 5 Juni tersebut ditetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dan kemudian berdasarkan resolusi PBB Nomor : 2994 (XXVII) tanggal 15 Desember 1972, maka tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai “Hari Lingkungan Hidup se-Dunia”
Seperti biasanya, United Nations Environment Programme (UNEP) -- sebagai badan yang mengordinir pelaksanaan World Environment Day (WED) setiap tahunnya -- telah merilis desain poster resmi Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015. Pada peringatan tahun 2015 ini, tidak hanya satu, UNEP kali ini meluncurkan sepuluh seri poster sekaligus.
TEMA DAN LOGO WORLD ENVIRONMENT DAY 2015
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015 mengambil tema: “Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care“. Di Indonesia tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015 diterjemahkan menjadi: “Mimpi dan Aksi Bersama untu Keberlanjutan Kehidupan di Bumi“.
Sekarang, mari sisihkan waktu kita sejenak, untuk membuat satu langkah aksi, mulai dari diri sendiri, bagi perbaikan kondisi lingkungan hidup kita.
TEMA WORLD ENVIRONMENT DAY 2005 - 2015
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2006
Tema World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2006 adalah “Desert and Desertification”dengan slogan “Don’t Desert Drylands”. Slogan tersebut menekankan pentingnya perlindungan atas tanah kering yang mencakup 40% dari permukaan planet bumi.
Desertifikasi merupakan degradasi pada tanah kering yang disebabkan beberapa faktor, diantaranya faktor perubahan iklim dan aktivitas manusia. Seringkali desertifikasi timbul karena alih fungsi lahan, akibat meningkatnya kebutuhan penghuni suatu kawasan akan lahan bercocok tanam dan menggembalakan ternak.
Sementara itu di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan tema “Cegah Bencana Lingkungan”. Tema ini diangkat karena sering terjadi bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar bencana alam itu terjadi karena rusaknya ekosistem akibat ulah manusia itu sendiri.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2007
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2007 yang diadakan di Norwegia, mengambil tema “Melting Ice – a Hot Topic?” . Tema ini diangkat atas dasar keprihatinan dunia terhadap permasalahan pemanasan global. Sedangkan di Indonesia, tema ini diadopsi menjadi “Iklim Berubah, Waspadalah terhadap Bencana Lingkungan”.
Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 3-4 Desember 2007. Pertemuan tersebut dihadiri utusan dari 189 negara, dan membahas berbagai upaya pencegahan pemanasan global yang sangat terkait dengan pelestarian hutan, adaptasi kenaikan permukaan air laut, perubahan ikllim serta penggalangan dana internasional untuk kegiatan berkelanjutan.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2008
Hari Lingkungan Hidup Sedunia ke 36 dipusatkan di Selandia Baru, dengan mengangkat tema “CO2 Kick the Habit, Toward a Low Carbon Economy” (“CO2 Ubah Kebiasaan, Menuju Ekonomi Rendah Karbon”.). Selandia Baru dipilih sebagai tuan rumah karena tercatat sebagai negara pertama yang mencanangkan tekad menuju masa depan bebas karbon. Setiap negara, perusahaan, maupun masyarakat umum, diajak untuk mencari solusi dan mengubah kebiasaan dalam rangka menekan penggunaan karbon dalam aktivitas ekonomi dan gaya hidup.
Di Indonesia, tema Hari Lingkungan Hidup tahun 2008 tersebut diterjemahkan menjadi “Ubah Perilaku dan Cegah Pencemaran Lingkungan”. Dimulai dengan kampanye Sepeda untuk Bumi, Presiden Susilo Bambang Yudoyono menggalakkan penggunaan sepeda untuk pergi ke kantor, serta menghimbau para Kepala Daerah untuk menyediakan ruang bagi masyarakat yang ingin bersepeda.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2009
Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2009 dipusatkan di Mexico City, dengan tema “Your Planet Needs You ! – Unite to Combat Climate Change”. yang disadur menjadi “Bersama Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim”. Mexico terpilih menjadi tuan rumah, sebagai penghargaan atas peranannya dalam memerangi perubahan iklim, serta partisipasinya dalam pasar bahan bakar. Negara ini juga memberikan komitmen sebesar 25% dari seluruh pohon yang ditanam dalam rangka program Kampanye Sejuta Pohon dari UNEP.
Selain mendesak Pemerintah Negara-negara di dunia untuk beralih kepada penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, dan angin yang lebih ramah lingkungan, untuk mkenurunkan ancaman perubahan iklim, kita semua juga perlu melakukan penghematan energi listrik, menghentikan penebangan dan pembakaran hutan, serta melakukan penanaman pohon di lingkungan sekitar, dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memaksimalkan penggunaan kendaraan umum.
Perubahan iklim ditengarai disebabkan oleh ketergantungan manusia terhadap penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi, yang memicu meningkatnya suhu di permukaan bumi. Hal ini berakibat pada kerusakan lingkungan, seperti mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2010
Tahun 2010, United Nations Environment Programme (UNEP) menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup se-Dunia : “Many Species, One Planet, One Future”. Di Indonesia, tema tersebut diterjemahkan menjadi “Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita”.
Untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup, pada tahun 2010 diterbitkan prangko seri “Lingkungan Hidup” dengan menampilkan obyek desain “Anak dan Lingkungan”, “Dampak Perusakan Lingkungan”, dan “Memelihara Keanekaragaman Hayati”. Dalam dua dasawarsa terakhir telah terjadi pemanfaatan keanekaragaman hayati secara eksploitatif, sehingga telah mengancam kelestarian tatanan dan fungsi ekosistem. Keanekaragaman hayati berperan penting bagi kehidupan manusia.
Keanekaragaman hayati merupakan unsur pembentuk kelestarian lingkungan hidup yang berfungsi sebagai penopang utama kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia. Selain menjadi sumber penyediaan bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan, juga menjadi sumber penyedia sumber daya air dan udara bersih serta berpotensi untuk pembangunan industri pariwisata.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2011
Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2011 puncaknya diperingati di New Delhi, India, dengan tema “Forests: Nature at your Service“. Pemilihan tema ini disesuaikan dengan tahun 2011 yang ditetapkan PBB sebagai Tahun Hutan Internasional (International Year of Forest). Tahun Hutan Internasional sendiri mengangkat tema “Forests for People“.
Tema tersebut menekankan akan pentingnya hutan yang memiliki fungsi untuk memberikan layanan bagi kehidupan yang memiliki nilai keberlanjutan. Juga menegaskan keterkaitan antara kualitas kehidupan manusia dan kelestarian ekosistem hutan. Di Indonesia, kita masih harus menghadapi kenyataan pahit, bahwa hutan Indonesia seluas 133.300.543,98 ha masih terus mengalami deforestasi mencapai 1,17 juta hektar per tahun, sementara kemampuan pemulihan lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektar per tahun.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2012
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2012 ke 40, mengambil tema; “Green Economy: Does it include you?“. Tema ini pun erat kaitannya dengan tahun 2012 yang ditetapkan oleh PBB sebagai Tahun Internasional Energi Terbarukan untuk Semua.
Di Indonesia, tema Hari Lingkungan Hidup global tahun 2012 ini diadaptasi menjadi “Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan”. Tema tahun ini menyoroti dua hal, Pertama ekonomi hijau adalah penting demi mewujudkan masa depan yang lebih cerah, kedua, setiap orang baik individu, pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil merupakan komponen penting dalam mewujudkan ekonomi hijau.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2013
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2013 mengambil tema: “Think.Eat.Save”, dengan Mongolia sebagai tuan rumah perayaan. Dengan tema Think.Eat.Save itu, UNEP mengajak semua warga dunia untuk lebih sadar akan dampak lingkungan yang diakibatkan dari pilihan jenis makanan yang dibuat ataupun dikonsumsi. Hal ini didasari oleh fakta bahwa gaya hidup manusia telah menyebabkan sedikitnya 1,3 miliar ton makanan terbuang percuma, sementara di sisi lain 1 dari 7 orang di dunia harus rela tidur dalam keadaan lapar, dan bahkan lebih dari 20.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap hari karena kelaparan.
Beberapa fakta penting mengenai pangan, produksi pangan dan Isu Lingkungan: 1) Bahwa 25% lahan tanah di bumi dipergunakan dalam produksi pangan, 2) Bahwa produksi pangan mengonsumsi hingga 70% dari total air tawar di bumi, dan 3) Alih fungsi hutan menjadi areal pertanian merupakan penyumbang 80% kerusakan hutan. 4) Bahwa produksi pangan menjadi penyumbang 30% dari total emisi gas rumah kaca. Semoga dengan data ini kita lebih sadar akan akibat dari ketidakbijakan kita mulai soal makanan, terhadap lingkungan hidup tempat kita bergantung.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2014
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2014 mengambil tema: “Raise your voice, not the sea level”. Sementara diIndonesia tema tersebut dibahasakan menjadi: “Satukan Langkah, Lindungi Ekosistem Pesisir dari Dampak Perubahan Iklim”. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar, konon dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau, seharusnya tidak lagi menutup mata, betapa kita akan menjadi salah satu negara paling terdampak pemanasan global. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat atas pentingnya perlindungan ekosistem pesisir dan dampak perubahan iklim dalam rangka ketahanan lingkungan.
Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2014, Kementerian Lingkungan Hidup RI bekerjasama dengan Antheus menyelenggarakan “Pekan Lingkungan Indonesia (PLI) ke-18 Tahun 2014”. Kegiatan PLI 2014 ini diselenggarakan pada 29 Mei – 1 Juni 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, diikuti oleh Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta Nasional dan Multinasional, Badan dan Organisasi Lingkungan Hidup serta Pemerhati Lingkungan. Skegiatan yang dihelat meliputi pameran, seminar, workshop, dan lomba.
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2015
Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015 mengambil tema: “Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care“. Di Indonesia tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015 diterjemahkan menjadi: “Mimpi dan Aksi Bersama untu Keberlanjutan Kehidupan di Bumi“.
Mari lakukan hal-hal kecil & Sederhana, untuk menjaga dan memulihkan Lingkungan kita.
Salam Lestari,
0 comments :